Sejarah Kelurahan Burengan


Sejarah Kelurahan Burengan belum tertulis secara formal, namun diperkirakan telah ada sejak masa Kerajaan Kediri, ditandai dengan penemuan batu nisan dan peninggalan lainnya yang diduga peninggalan Mbah Bureng, tokoh penting yang diutus untuk memimpin wilayah tersebut. Upaya pelestarian dan penulisan sejarah kelurahan ini sedang dilakukan, salah satunya melalui kerja sama dengan Perjuangan Wali Songo Jawa Timur dan pengajuan pendampingan dari Disbudparpora Kota Kediri untuk mengungkap dan mendokumentasikan sejarah dan peninggalan nenek moyang. 

Kronologi dan Bukti Sejarah
  • Masa Lalu yang Belum Terungkap: Kelurahan Burengan dan peninggalan sejarahnya masih kurang terdokumentasi, dan sejarahnya lebih banyak diwariskan melalui cerita-cerita lisan dari para tokoh seperti Mbah BurengMbah Simpen, dan Joko Celontang
  • Peninggalan Kuno: Bukti keberadaan sejarah di Burengan ditemukan berupa nisan yang diperkirakan berasal dari masa Majapahit serta batu bata merah kuno. 
  • Sosok Mbah Bureng: Mbah Bureng disebut sebagai tokoh penting yang diutus ke Kediri untuk memimpin Burengan, Kemasan, dan Jamsaren, menandakan kemungkinan sudah ada pemukiman di wilayah Burengan sejak lama. 
Upaya Pelestarian dan Pengembangan 
  • Kerja Sama Budaya: Kelurahan Burengan berinisiatif untuk mengungkap dan mencatat sejarahnya, salah satunya melalui kegiatan "Ngopi Budaya" yang melibatkan Perjuangan Wali Songo Jawa Timur.
  • Permohonan Bantuan Pemerintah: Untuk memperkuat upaya ini, pihak kelurahan telah mengajukan permohonan bantuan kepada Disbudparpora Kota Kediri agar dapat mendampingi proses pencarian dan penulisan sejarah.
  • Tujuan Jangka Panjang: Tujuannya adalah untuk menciptakan catatan sejarah formal kelurahan Burengan agar dapat dibukukan, sehingga generasi penerus memiliki warisan yang dapat mereka banggakan dan lestarikan